Laporan Kegiatan Percobaan Pemantulan dan Penyerapan Bunyi
Salah satu keragaman yang dimiliki masyarakat Indonesia adalah makanan tradisionalnya. Makanan ini menjadi ciri khas di daerahnya masing-masing. Apa makanan khas daerah kalian?
Makanan tradisional Indonesia membutuhkan waktu dalam mengolahnya. Pembuatnya pun harus ahli membuatnya. Kamu akan belajar tentang seorang ibu pembuat dodol Betawi, makanan tradisional Betawi.
Aku suka sekali makan nasi uduk dengan irisan bawang goreng dan telur dadar. Itu makanan tradisional Betawi. Apa makanan favorit daerahmu? Apakah kamu juga menyukai makanan khas daerah lain? Bagaimana pendapatmu dengan beragamnya makanan khas negeri kita?
Tahukah kamu bahwa banyak sekali makanan khas daerah di negeri kita ini? Berikut adalah beberapa contohnya. Ayo, kita kenali beberapa di antaranya!
Sega jamblang (nasi jamblang dalam bahasa Indonesia) adalah makanan khas dari Cirebon, Jawa Barat. Nama jamblang berasal dari nama daerah di sebelah barat Kota Cirebon. | Nasi pecel adalah sarapan kesukaan masyarakat Madiun, Jawa Timur.
| Lontong sayur sangat mudah kamu temui di Jakarta dan Jawa Barat sebagai menu sarapan favorit.
| Nasi krawu adalah makanan khas Kota Gresik yang terbuat dari campuran nasi dan daging sapi dengan kadar minyak yang cukup tinggi.
| Nasi gudeg atau dalam bahasa Jawa disebut sego gudeg, adalah makanan favorit di Yogyakarta.
|
Wah, banyak sekali ya makanan di Indonesia ini. Apa lagi yang ingin kamu ketahui tentang keberagaman makanan tradisional Indonesia?
Di beberapa daerah, makanan tradisional ditawarkan penjual dengan berkeliling kampung. Terkadang mereka berteriak atau membunyikan alat menawarkan makanan tersebut. Suaranya nyaring terdengar.
Ingatkah kamu bahwa bunyi memerlukan penghantar untuk bisa terdengar?
Media penghantar untuk perambatan bunyi adalah udara, zat cair, dan benda padat. Tahukah kamu sifat-sifat bunyi lainnya?
Ayo kita lakukan percobaan berikut!
Percobaan Pemantulan dan Penyerapan Bunyi
Tujuan:
Membuktikan macam-macam bunyi pantul melalui percobaan terhadap bunyi benda-benda sederhana dalam ruangan.
Alat dan Bahan:
Piring kaca, piring plastik, piring kaleng, gabus, dua tabung kertas, beberapa buku, dan arloji yang berdetak.
Langkah Kerja:
- Susunlah dua baris buku dengan ketinggian yang sama.
- Letakkan tabung-tabung di atas buku dengan hati-hati.
- Pegang arloji di telingamu. Dengar baik-baik untuk meyakinkan bahwa kamu mendengar bunyi detak arloji.
- Letakkan arloji ke dalam salah satu tabung. Dengarkan dari ujung tabung yang lain. Apakah kamu dapat mendengar bunyi detakan jarum arloji?
- Minta temanmu untuk memegang piring atau benda lain di ujung tabung yang lain. Apakah sekarang kamu dapat mendengar bunyi detakan jarum.
Jawab pertanyaan berikut berdasarkan percobaan.
1. Apa yang terjadi dengan gelombang bunyi pada tabung kedua jika kamu meletakkan piring kaca?
Yang terjadi pada gelombang bunyi pada tabung kedua jika diletakkan piring kaca, maka bunyi arloji pada tabung 1 akan dipantulkan oleh piring kaca sehingga bunyi dr arloji dipantulkan dan dapat di dengar dr tabung ke dua. Piring kaca bersifat memantulkan bunyi dngn baik
2. Ketika piring kaca diganti dengan gabus yang empuk, apa yang terjadi? Jelaskan!
Ketika kaca diganti dengan gabus maka gelombang bunyi tidak akan dipantulkan, melainkan akan diserap. Gelombang bunyi akan dipantulkan jika mengenai permukaan yang keras. Gelombang bunyi akan diserap jika mengenai permukaan yang lunak. Benda yang permukaannya lunak dijadikan peredam suara, seperti gabus, karpet, wol, kertas.
3. Apa yang terjadi pada gelombang bunyi pada tabung pertama?
Jika kamu membunyikan sebuah benda, benda tersebut akan mengeluarkan sebuah wujud bunyi.
Benda lain untuk dicoba:
Cobalah sepotong kayu, logam, atau kapas, dan letakkan pada posisi yang sama seperti piring kaca dan gabus. Dengarkan bunyi yang terjadi!
Apa saja yang dapat kamu simpulkan dari percobaan tentang bunyi tadi? Diskusikan dengan kelompokmu!
Tulisl laporan kegiatan percobaan tentang sifat bunyi yang baru saja kamu lakukan.
Laporan Percobaan Pemantulan dan Penyerapan Bunyi | ||
Nama Percobaan | : | Percobaan Pemantulan dan Penyerapan Bunyi |
Tujuan Percobaan | : | Membuktikan bahwa bunyi dapat dipantulkan dan dapat diserap |
Alat dan Bahan | : | Beberapa buku, dua tabung kertas, arloji, sepotong kayu,logam, dan kapas |
Langkah Kerja | : | 1. Susunlah dua baris buku dengan ketinggian yang sama. 2. Letakkan tabung-tabung di atas buku dengan hati-hati. 3. Pegang arloji di telingamu. Dengar baik-baik untuk meyakinkan bahwa kamu mendengar bunyi detak arloji. 4. Letakkan arloji ke dalam salah satu tabung. Dengarkan dari ujung tabung yang lain. Apakah kamu dapat mendengar bunyi detakan jarum arloji? 5. Minta temanmu untuk memegang sepotong kayu,logam, dan kapas di ujung tabung yang lain. Apakah sekarang kamu dapat mendengar bunyi detakan jarum. |
Hasil Percobaan | : | Bunyi akan memantul pada benda yang keras (kayu dan logam). Sedangkan yang dipantulkan pada benda yang lunak (kapas) bunyi akan diserap atau tidak dapat diantulkan
|
Kesimpulan | : | Bunyi akan dipantulkan apabila mengenai benda keras dan diserap apabila mengenai benda yang empuk (lunak). |
Nah, selain benda-benda diatas menurut kalian benda apa lagi yang bisa memantulkan dan menyerap bunyi?
Kalian bisa berdiskusi dengan teman sebangkumu contoh-contoh benda lain yang bisa memantulkan dan menyerap bunyi.
Semoga bermanfaat ya..
Posting Komentar untuk "Laporan Kegiatan Percobaan Pemantulan dan Penyerapan Bunyi"